bersama kita berbagi

BERSAMA KITA BERBAGI

Jumat, 09 Januari 2015

Inilah Kisah Heroik Pemuda Tak Dikenal, Namun Perbuatannya Diabadikan Al-Quran




SATU lagi, ada kisah heroik tentang seorang pemuda yang tak dikenal, namun perbuatan terpujinya diabadikan dalam Al-Quran, dan akan selalu diingat di dunia maupun di akhirat.

Kisah Pahlawan tak dikenal ini terfokus kepada sifat keberaniannya menyerukan kebenaran di saat “Kediktatoran” Firaun, ketakutan, kezhaliman mencekik kebebasan para Bani Israil untuk keluar dari perbudakan, dan merampas kebebasannya dengan ikut kepada Nabi Musa AS.

Al-Quran mengisahkan:

وَقَالَ رَجُلٌ مُؤْمِنٌ مِنْ آلِ فِرْعَوْنَ يَكْتُمُ إِيمَانَهُ أَتَقْتُلُونَ رَجُلًا أَنْ يَقُولَ رَبِّيَ اللَّهُ …..

“Dan seorang laki-laki yang beriman di antara pengikut-pengikut Fir’aun yang menyembunyikan imannya berkata: Apakah kamu akan membunuh seorang laki-laki (Musa AS) karena dia menyatakan: Tuhanku ialah Allah, padahal dia telah datang kepadamu dengan membawa petunjuk-petunjuk dari Tuhanmu…,” (QS. Ghafir: 28)‪

Belajar dari kisah di atas, saat ini banyak muda-mudi Islam enggan bahkan berfikir bahwa ikut berkostribusi dalam dakwah Islam hanya terbatas bagi para ustadz, dai, ulama, atau mereka yang sangat dekat dan akrab dengan Islam. Ketika membandingkan diri mereka dengan para agamawan di atas, sangat jauh levelnya, hingga memilih untuk tidak ikut campur, berpangku tangan, masa bodoh dengan misi mulia tersebut.

Kenyataannya tidaklah demikian, menolong Islam merupakan hak-hak wajib yang dimiliki oleh setiap muslim, tanpa harus menunggu berbekal setumpuk pengetahuan agama, seperti kisah pemuda yang jauh dari sisi Nabi Musa AS, bahkan berada di barisan musuhnya, Firaun.

Tapi apakah dia putus asa membela kebenaran karena keterbatasannya dan hanya bermodal “Keimanan” yang di sembunyikan saat itu? Justru dengan Posisinya dia termotivasI mendakwahkan kebenaran ditengah-tengah pengikut Firaun, meskpuni sekedar sepatah kata dan ketika itu terdapat tiga sosok nabi sekaligus Alim Umala': Musa, Harun, Kahidir Alihimus Salam, pemuda itu tidak minder untuk bersuara. [sumber: ‎tadabburQuran]